Cerita rakyat legenda Roro Jonggrang adalah salah satu dongeng Nusantara yang paling terkenal, terutama di Jawa Tengah. Kisah ini mengisahkan seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang yang terlibat dalam cerita cinta penuh drama dengan Bandung Bondowoso, seorang pangeran sakti. Dari kisah ini lahirlah asal usul Candi Prambanan, salah satu kompleks candi terbesar dan paling megah di Indonesia.
Legenda ini bukan sekadar cerita, melainkan juga bagian dari identitas budaya Jawa. Banyak orang mengenalnya sejak masa kecil lewat dongeng, buku pelajaran, hingga pementasan wayang atau drama. Selain menarik dari sisi mitologi, cerita rakyat legenda Roro Jonggrang juga menyimpan pesan moral yang relevan hingga sekarang.
Di balik kisah cintanya, terdapat tema besar tentang kesetiaan, kejujuran, kesombongan, serta akibat dari tipu daya. Semua nilai ini membuat legenda Roro Jonggrang tetap hidup di tengah masyarakat, sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya di Yogyakarta dan sekitarnya.
Awal Mula Kisah Roro Jonggrang
Cerita rakyat legenda Roro Jonggrang bermula pada masa peperangan antara Kerajaan Boko dan Kerajaan Pengging. Kerajaan Boko dipimpin oleh raksasa bernama Prabu Boko, yang memiliki seorang putri jelita bernama Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso, putra dari Raja Pengging, dikisahkan sebagai seorang ksatria yang sakti mandraguna. Dalam perang yang sengit, Prabu Boko tewas di tangan Bandung Bondowoso. Setelah kemenangan itu, Bandung Bondowoso melihat kecantikan Roro Jonggrang dan langsung jatuh hati. Ia pun melamar sang putri untuk menjadi istrinya.
Namun, Roro Jonggrang tidak bisa menerima lamaran tersebut begitu saja. Selain karena Bandung Bondowoso adalah pembunuh ayahnya, ia juga tidak menyukai sikap arogan pangeran itu. Maka, Roro Jonggrang mencari cara untuk menolak dengan halus, tanpa menimbulkan murka.
Syarat Mustahil Seribu Candi
Untuk menolak lamaran tersebut, Roro Jonggrang memberikan syarat yang mustahil dipenuhi: Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi dalam satu malam. Jika berhasil, barulah ia bersedia menikah.
Dengan kesaktiannya, Bandung Bondowoso memanggil para jin dan makhluk gaib untuk membantunya. Dalam sekejap, ratusan candi berhasil dibangun. Menjelang fajar, jumlahnya hampir mencapai seribu, hanya kurang satu candi saja.
Melihat hal itu, Roro Jonggrang panik. Ia tidak ingin syarat itu terpenuhi karena berarti ia harus menikahi pria yang tidak dicintainya. Maka, ia berinisiatif menipu Bandung Bondowoso dengan menumbuk padi dan membakar jerami. Suara ayam berkokok pun terdengar, membuat jin-jin percaya bahwa fajar telah tiba. Mereka pun kabur meninggalkan pekerjaan.
Kutukan Roro Jonggrang Menjadi Arca
Saat Bandung Bondowoso menyadari bahwa syarat hampir terpenuhi namun gagal karena tipu muslihat Roro Jonggrang, ia murka besar. Dari 999 candi yang sudah berdiri, hanya kurang satu candi lagi untuk melengkapi seribu.
Marah atas penghianatan itu, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca batu agar syaratnya lengkap. Konon, arca yang ada di dalam kompleks Candi Prambanan dipercaya sebagai wujud Roro Jonggrang yang terkena kutukan.
Sejak itu, masyarakat percaya bahwa Prambanan adalah hasil dari legenda ini, dan kisah cinta tragis Roro Jonggrang menjadi cerita rakyat yang abadi di Jawa Tengah.
Nilai Moral Cerita Rakyat Legenda Roro Jonggrang
Legenda Roro Jonggrang bukan sekadar dongeng, tetapi mengandung pesan moral yang penting:
- Kejujuran lebih utama: tipu daya hanya akan membawa petaka.
- Kesombongan berakibat buruk: kekuatan tidak boleh digunakan dengan arogan.
- Cinta tidak bisa dipaksakan: pernikahan tanpa rasa cinta membawa kesengsaraan.
- Perempuan punya daya juang: meski kalah secara fisik, Roro Jonggrang tetap berusaha melawan nasib.
Pesan-pesan ini membuat cerita rakyat legenda Roro Jonggrang relevan untuk semua generasi.
Hubungan Legenda dengan Candi Prambanan
Candi Prambanan kini menjadi salah satu warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Bagi wisatawan, mengunjungi Prambanan tidak hanya menikmati arsitektur megah, tetapi juga meresapi kisah cinta Roro Jonggrang yang membayanginya.
Pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan kerap memasukkan kisah Roro Jonggrang dalam pengantar, sehingga legenda ini terus dilestarikan. Dengan demikian, cerita rakyat legenda Roro Jonggrang tidak hanya hidup dalam buku, tetapi juga dalam wisata budaya.
Cerita rakyat legenda Roro Jonggrang adalah kisah abadi yang menceritakan asal-usul Candi Prambanan. Dari syarat mustahil seribu candi, tipu muslihat sang putri, hingga kutukan tragis menjadi arca, legenda ini kaya akan pesan moral.
Selain menjadi bagian dari identitas budaya Jawa, kisah Roro Jonggrang juga memperkaya pariwisata Yogyakarta. Setiap detailnya mengajarkan nilai kejujuran, cinta sejati, serta konsekuensi dari tindakan curang. Tak heran jika cerita ini tetap populer hingga kini, baik sebagai dongeng, pelajaran sekolah, maupun daya tarik wisata sejarah.
FAQ
1. Siapa tokoh utama dalam legenda Roro Jonggrang?
Tokoh utamanya adalah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.
2. Apa syarat yang diminta Roro Jonggrang?
Ia meminta Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam satu malam.
3. Mengapa Bandung Bondowoso gagal menyelesaikan candi?
Karena Roro Jonggrang menipu dengan membuat suasana seolah sudah pagi.
4. Apa hubungan legenda Roro Jonggrang dengan Candi Prambanan?
Candi Prambanan diyakini sebagai hasil dari kutukan dan pembangunan candi dalam legenda tersebut.
5. Apa pesan moral dari legenda Roro Jonggrang?
Pesan moralnya adalah pentingnya kejujuran, bahaya kesombongan, serta cinta tidak bisa dipaksakan.