8 Tokoh Penting di Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit, yang berdiri pada abad ke-13 hingga ke-15 Masehi, dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara. Kesuksesan dan kejayaan Majapahit tak lepas dari kontribusi berbagai tokoh penting yang memimpin dan mengatur pemerintahan, serta mengembangkan kekuatan ekonomi dan militer kerajaan.

Tokoh-Tokoh Penting di Kerajaan Majapahit

Berikut adalah beberapa tokoh-tokoh penting di Kerajaan Majapahit yang memiliki peran besar dalam sejarahnya.

Kerajaan Majapahit

1. Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana)

Raden Wijaya adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit. Ia memerintah dari tahun 1293 hingga 1309 dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Setelah Kerajaan Singasari runtuh akibat serangan dari Jayakatwang, Raden Wijaya melarikan diri dan mendirikan Kerajaan Majapahit di wilayah Trowulan, Jawa Timur. Raden Wijaya dikenal sebagai sosok pemimpin yang cerdas dan taktis. Dengan bantuan pasukan Mongol yang datang untuk menyerang Jawa, ia berhasil merebut kembali kekuasaan dan kemudian mengusir pasukan Mongol dari tanah Jawa.

Pemerintahan Raden Wijaya menjadi fondasi bagi perkembangan Majapahit di masa mendatang. Meski menghadapi banyak tantangan, termasuk pemberontakan dari internal kerajaannya, Raden Wijaya berhasil menjaga stabilitas kerajaan hingga akhir masa pemerintahannya.

2. Gajah Mada

Gajah Mada adalah tokoh paling terkenal dari Kerajaan Majapahit dan menjadi sosok kunci dalam ekspansi wilayah kerajaan. Sebagai mahapatih di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Gajah Mada dikenal dengan Sumpah Palapa, di mana ia bersumpah untuk tidak menikmati kesenangan duniawi sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Peran Gajah Mada dalam memperluas kekuasaan Majapahit sangat signifikan. Melalui strategi militer dan diplomasi, Gajah Mada berhasil menaklukkan banyak wilayah di Nusantara, seperti Bali, Sumatera, dan Kalimantan, serta beberapa bagian di Semenanjung Malaya. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya sebagai kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara.

3. Hayam Wuruk

Hayam Wuruk adalah raja yang memerintah Majapahit pada puncak kejayaannya, dari tahun 1350 hingga 1389. Di bawah pemerintahannya, Majapahit mencapai kemakmuran dan stabilitas yang luar biasa. Hayam Wuruk dikenal sebagai raja yang bijaksana dan bekerja sama erat dengan Gajah Mada dalam menjalankan pemerintahan.

Selama masa pemerintahannya, Hayam Wuruk tidak hanya memperkuat posisi Majapahit sebagai kekuatan politik dan militer, tetapi juga mengembangkan budaya, seni, dan literatur di kerajaan. Salah satu karya sastra terkenal dari masa pemerintahannya adalah Negarakertagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab ini memberikan gambaran yang mendetail tentang kehidupan sosial, politik, dan budaya di Majapahit, serta mencatat wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan.

4. Tribhuana Tunggadewi

Tribhuana Tunggadewi adalah ibu dari Raja Hayam Wuruk dan merupakan ratu yang memerintah Majapahit sebelum anaknya naik takhta. Ia memerintah dari tahun 1328 hingga 1350, menggantikan saudaranya, Jayanegara, yang meninggal tanpa pewaris. Masa pemerintahannya dikenal stabil dan memberikan dasar yang kuat bagi kejayaan Majapahit di masa Hayam Wuruk.

Selama masa kepemimpinannya, Tribhuana Tunggadewi juga didukung oleh Gajah Mada yang saat itu diangkat sebagai mahapatih. Bersama-sama, mereka memulai proses ekspansi wilayah Majapahit ke berbagai daerah di Nusantara. Pemerintahan Tribhuana Tunggadewi merupakan jembatan penting menuju masa keemasan Majapahit di bawah anaknya, Hayam Wuruk.

5. Jayanegara

Jayanegara adalah raja kedua Majapahit, yang memerintah setelah kematian Raden Wijaya. Ia adalah anak Raden Wijaya dari permaisuri yang berasal dari Kerajaan Melayu. Masa pemerintahan Jayanegara dikenal sebagai masa yang penuh dengan konflik internal, terutama pemberontakan dari pejabat-pejabat istana dan para bangsawan.

Meskipun banyak pemberontakan yang terjadi, seperti pemberontakan Kuti dan pemberontakan Semi, Jayanegara tetap bertahan sebagai raja hingga akhirnya ia terbunuh oleh tabib istananya pada tahun 1328. Meninggalnya Jayanegara tanpa pewaris laki-laki menyebabkan Tribhuana Tunggadewi, saudaranya, mengambil alih kekuasaan.

6. Dyah Gayatri

Dyah Gayatri adalah salah satu permaisuri dari Raden Wijaya dan ibu dari Tribhuana Tunggadewi serta nenek dari Hayam Wuruk. Meskipun perannya lebih banyak di belakang layar, Dyah Gayatri memiliki pengaruh besar dalam menjaga kestabilan kerajaan selama masa transisi kekuasaan antara Jayanegara dan Tribhuana Tunggadewi. Ia juga dikenal sebagai wanita yang cerdas dan bijaksana, serta memberikan nasihat kepada keturunannya yang memimpin Majapahit.

7. Adityawarman

Adityawarman adalah seorang pejabat tinggi Majapahit yang juga memiliki peran penting dalam memperluas pengaruh kerajaan di luar Jawa. Ia dikenal sebagai penguasa Minangkabau di Sumatera Barat dan berhasil memperkuat hubungan antara Majapahit dan wilayah-wilayah di Sumatera. Sebagai seorang diplomat dan panglima, Adityawarman memainkan peran penting dalam mengamankan jalur perdagangan Majapahit di Selat Malaka dan wilayah-wilayah sekitarnya.

8. Mpu Prapanca

Mpu Prapanca adalah seorang pujangga terkenal di Kerajaan Majapahit yang menulis Negarakertagama, sebuah karya sastra monumental yang mencatat sejarah, geografi, dan budaya Majapahit. Kitab ini memberikan banyak informasi penting tentang Majapahit pada masa kejayaannya, serta menggambarkan struktur sosial dan politik kerajaan. Melalui karyanya, Mpu Prapanca telah memberikan kontribusi yang besar dalam pelestarian sejarah Majapahit bagi generasi selanjutnya.

Kesimpulan

Kerajaan Majapahit mencapai kejayaannya berkat kepemimpinan dan kontribusi para tokoh pentingnya. Dari Raden Wijaya yang mendirikan kerajaan hingga Gajah Mada yang memperluas wilayahnya, setiap tokoh memberikan pengaruh besar dalam membentuk Majapahit sebagai kerajaan terbesar di Nusantara. Mereka tidak hanya membawa kekuatan militer, tetapi juga mengembangkan kebudayaan, sastra, dan sistem pemerintahan yang kuat, yang warisannya masih terasa hingga saat ini.

Hai Nusantara
Exit mobile version